Haemospermia (darah dalam semen)

HAEMOSPERMIA atau haematospermia adalah kondisi adanya darah di dalam ejakulat semen (Basu, 2005, Warna coklat kemerahan mengindikasikan adanya sel darah merah (eckardstein et al, 2000. Haematospermia adalah kondisi yang tidak umum, tetapi jarang berupa kondisi serius. Di banyak kasus, penyebab tidak diketahui dan dapat sembuh tanpa diobati.

Penyebab yang diketahui adalah peradangan, infeksi, sumbatan, cedera pada kelenjar prostat atau vesika seminalis, koitus setelah abstinentia lama.

Gejala : Sakit pada saat BAK, Sakit pada saat ejakulasi, Darah dalam urine, Lower back pain (LBP), Demam, Radang di testis / scrotum.

Pemeriksaan Penunjang :

  • UL dan kultur urine, positif kultur 6-29 %, TB 13 %
  • Usia muda : uretritis ( dgn uretral swab)
  • Analisa sperma dan kultur semen
  • PSA
  • Imaging : TRUST, MRI, CT Scan (terbaik u/ Vesika seminalis), Cystourethroscopy (u/ lesi urethra; prostat)

Diagnosis banding :

  • Prostat needle biopsy
  • Inflamasi prostat
  • Hipertensi
  • TB prostat, Vesika seminalis, Vas deferens
  • Calculi prostat dan Vesika seminalis
  • Bleeding disorder
  • Ca Prostat
  • Malignancy Vesika seminalis
  • Varises prostat

Terapi :

  • Diarahkan untuk penyebab yang telah ditemukan
  • Antibiotik bila diperkirakan prostatitis atau inflamasi kelenjar prostat (25 % penelitian menunjukkan haematospermia : prostatitis).

Prognosis :

  • Self limited
  • Kegagalan identifikasi keganasan; manifestasi sistemik haematospermia; konsekuensi legal

Kepustakaan :

  • Basu, SC., 2005. Male Reproductive Dysfunction. Jaypee. New Delhi.
  • Nieschlag, E dan Behre, HM., 2000. Andrologi : Male Reproductive Health and Dysfunction. Second Ed. Springer. Berlin.
  • Papp, GK et al., Aetiology of Haematospermia dalam Andrologia. Vol 35 Issues 5.h. 317-320
  • Schill, WB et al., 2006. Andrologi for the Clinician. Springer. Berlin.Sonnex, Christ., 2007. Sexual Health and Genital Medicine in Clinical Practice. Springer. Berlin.


0 komentar: