Parameter Analisa Sperma

Parameter fisik :
- Koagulasi
- Likuifaksi
- Viskositas
- Volume
- Warna
- Bau
- pH

Pemeriksaan sediaan basah :
- Bentuk secara umum
- Aglutinasi dan sel

Parameter dasar :
- Konsentrasi
- Motilitas
- Morfologi

Tes fungsi sperma :
- Hypo osmotic swelling (HOS) test
- Reaksi akrosom
- Hiperaktivitas motilitas

Tes biokimia :
- Kapasitasi fertilisasi sperma
. Nuclear chromatin decondensasi test
. Aniline blue
. Reactive oxygen species (ROS)
- Inflamasi traktus genitalis pria
. Elastase
- Disfungsi kelenjar aksesori pria
. Fruktosa
. Glukosidase
. Acid phosphatase
. Prostatic specific antigen (PSA)

Bioassay :
- Hemizona assay
. Zona binding dan penetration defects
- Sperm penetration assay
. Reaksi akrosom, fusi dan kondensasi

Lain-lain :
- Staining supravital
- Test antisperma antibody
- Test Kremer

Sumber : Intrauterine Insemination, S G Sindhu,
th penerbitan 2008, hal 26.

pH Semen












Sumber : Wongso, Anton., Infertilitas Pria. Halaman Moeka. 2011.

Daftar Bahan dan Zat Kimia yang merusak Spermatozoa

- Alkohol
- Aluminium
- Gas Anestesi (N2O, enflurane, halothane)
- Arsenik
- Benzene / Benzene hexachlorida (lindane)
- Boron
- Cadmium
- Chlorinated hidrokarbon (PCB, TCDD)
- Cobalt
- Cotinine dari nikotin (rokok)
- Dibromochloropropane (DBCP)
- Fungisida (Captan)
- Herbisida (Dioxine, paraquat)
- Hydrazine
- Insektisida / pestisida (Carbamate, DDT, dieldrin)
- Marijuana / narkotika
- Timbal, mangan, merkuri, metil merkuri, molybdenum, nikel, dll
- Rodensida (flouroacetamide), polycyclic aromatic hidrokarbons (PAHs)
- Radiasi (sinar X) dan zat radioaktif (uranium)

Sumber : Male Reproductive Dysfunction, SC Basu, th penerbitan 2005, hal. 111

Faktor-faktor yang berperan dalam Infertilitas Pria

Langkah pertama dalam menangani infertilitas pria adalah menggelompokkan faktor-faktor penyebab untuk agar memudahkan dalam diagnosis dan penanganan pasien.
Ada 3 kelompok besar yaitu : pre testikular, testikular & post testikular.

A. Pre testikular.
1. Hypothalamic disease-Isolated gonadotrophin deficiency
(Kallman's Syndrome).
2. Isolated LH Deficiency ("fertile eunuch").
3. Isolated FSH deficiency.
4. Cogenital hypogonadotrophic syndromes.
5. Pituitary disease - pituitary insufficiency (tumour,
proses infiltratif, operasi, radiasi), hyperprolactinemia.
6. Haemochromatosis.
7. Exogenous hormones (estrogen-androgen excess,
glucocorticoid excess,hyper- and hypothyroidism.

B. Testikular
1. Chromosomal abnormalities (Klinifelter's syndrome, XX disorder
(sex reversal syndrome), XXY syndrome)dan sperm maturation defects.
2. Nooon's syndrome (male turner's syndrome)
3. Myotonic dystrophy
4. Bilateral anorchia (vanishing testes syndrome) dan cryptorchidism.
5. Sertoli cell only syndrome (germinal cell aplasia)
6. Gonadotoxins (obat-obatan, radiasi).
7. Orchitis (bilateral).
8. Trauma / torsi (bilateral)
9. Penyakit sistemik (gagal ginjal, penyakit hati, sickle cell disease).
10. Defective androgen synthesis or action
11. Varikokel
12. Neoplasma testis



















C. Post testikular
1. Kelainan transportasi sperma dan motilitas.
2. Kelainan kogenital.
3. Kelainan didapat.
4. Kelainan fungsi.
5. Kelainan immunologis.
6. Infeksi.
7. Disfungsi seksual.