Optimalisasi Preparasi Sperma

Ada beberapa metode untuk melakukan preparasi sperma. Metode preparasi sperma yang dapat dilakukan dalam program TRB adalah :
1. Simple sperm washing
2. Swim-up
3. Density gradient
4. Side Migration
5. Preparasi sperma dengan albumin
6. Penambahan zat – zat adiktif
7. Kombinasi dari metode-metode diatas

Dokter Spesialis Andrologi akan menentukan satu atau kombinasi metode - metode yang ada berdasarkan pada karakteristik hasil pemantauan dari pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya.

Komponen medium untuk preparasi sperma biasanya terdiri dari : Air (H2O), Calcium Chloride (CaCl2.2H2O), Potassium Chloride (KCl), Glucose monohydrate, Magnesium Sulphate (MgSO4.7H2O), mono-Potassium hydrogen Phosphate (KH2PO4.2H2O), Sodium Chloride (NaCl), Sodium Bicarbonate (NaHCO3, dibutuhkan untuk kapasitasi spermatozoa), Sodium Lactate (Na-lactate), Sodium pyruvate (Na-pyruvate), HEPES (salah satu buffer yang dipergunakan dalam medium kultur agar pH 7.2 - 7.4), Human Serum Albumin (HSA, sebagai sumber protein), Phenol red (indikator pH), Silane-coated colloid silica particles (khusus pada medium density gradient dengan berbagai konsentrasi 40 % - 90 %), sering juga ditambahkan antibiotik gentamicin, penicillin atau streptomicin grade farmasi. Osmolaritas dipertahankan dikisaran 280 ± 5 % (mOsm/Kg) dan medium harus di simpan dalam lemari dengan temperatur yang stabil antara 2 sampai 8 oC agar dapat dipakai sampai berakhirnya lifetime yang berkisar antara 6 minggu sampai 12 bulan dari tanggal produksi.



















Dalam menjaga kualitas hasil preparasi sperma, selain menggunakan medium preparasi sperma impor bersertifikat, preparasi sperma dilakukan dalam lemari khusus (Andrology Air) dengan filter HEPA yang memiliki efisiensi 99,993 % untuk menyaring ukuran partikel ≥ 0.3 µm, bahan plastik khusus (steril, pyrogen / endotoksin free, DNA free, RNAse-free, tanpa komponen karet agar tidak toksik bagi spermatozoa), alat - alat hanya dipakai sekali saja (disposable), penggunakan sarung tangan powder free.

Preparasi Sperma Untuk Insem

Sebelum spermatozoa ditempatkan ke dalam rahim wanita, pertama kali harus dilakukan preparasi (di cuci) setelah adanya likuifaksi sempurna untuk memisahkan dari plasma semen dan kontaminan lain serta diberikan medium untuk ‘nutrisi’ spermatozoa. Ketika seorang pria berejakulasi, cairan yang dipancarkan terdiri dari dua komponen utama: plasma semen dan spermatozoa. Plasma semen mengandung berbagai jenis nutrisi, hormon dan bahan kimia. Satu kelompok bahan kimia dalam tertentu dapat menyebabkan masalah dan dikenal sebagai prostaglandin.
Prostaglandin bertanggung jawab untuk berbagai fungsi tubuh. Jika tingkat tinggi jenis tertentu prostaglandin ditempatkan langsung ke dalam rahim, maka dapat menyebabkan nyeri pada seorang wanita. Gejala penyerapan prostaglandin selama insem adalah mual - muntah, demam, diare dan kram sampai shock anafilaktik. Gejala biasanya dimulai dalam beberapa menit setelah insem.
Pemisahan spermatozoa dari plasma semen, dikenal dengan istilah preparasi sperma / sperm washing.

Courtesy Youtube

Tujuan preparasi sperma:
- memisahkan spermatozoa dari plasma semen.
- memisahkan spermatozoa dari kontaminan seperti lekosit, spermatozoa yang immotile, immature atau ada defek bentuk.
- menyediakan spermatozoa motilitas progressive dalam jumlah yang cukup.
- kapasitasi spermatozoa motil.

Klinik Andrologi dr. Anton Darsono Wongso, SpAnd

Sperma



















Kriteria morfologi sperma disebut normal bila

  • Kepala : berbentuk oval, akrosom menutupi 1/3nya, panjang 3-5 mikron, lebar ½ s/d 2/3 panjangnya.

  • Midpiece : langsing (< ½ lebar kepala), panjang 2x panjang kepala, dan berada dalam satu garis lengan sumbu panjang kepala.

  • Ekor : batas tegas, berupa garis panjang 9 x panjang kepala.