Perut Buncit Beresiko Mengancam Kesehatan Pria


           Perut buncit (obesitas sentral) biasanya terjadi pada pria berupa kegemukan pada bagian perut.  Perut yang buncit terdiri dari  jaringan adiposa. Terdapat hubungan timbal balik antara kadar testosteron yang rendah dengan penumpukan lemak pada daerah perut yang menyebabkan terjadinya perut buncit, dan adanya lemak yang terkonsentrasi di daerah perut dapat menurunkan kadar hormon testosteron akibat terjadinya konversi testosteron menjadi estrogen (hormon yang dominan pada wanita).
          Jaringan adiposa yang banyak mengandung estradiol (estrogen) yang mengakibatkan umpan balik negatif  (-) ke hipofisis anterior (LH) yang selanjutnya produksi testosteron oleh sel leydig akan menurun. Fungsi adiposit sebagai sel endokrin yang memproduksi dan mensekresi adipocytokines / adipokines yang didominasi leptin, dimana reseptor leptin ada di sel leydig dan menginhibisi hipofissis anterior (LH) yang selanjutnya kadar testosteron akan menurun.
          Dalam hal ini pria perut buncit  dengan penurunan kadar hormon testosteron dapat menjadi tolak ukur kesehatan pria, sehingga penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit arteri koroner, stroke, diabetes tipe 2, dsb  dapat dicegah lebih awal sehingga komplikasinya pun akan dapat diminimalisir.
          Perut buncit pada pria selain mempengaruhi  regulasi metabolisme tubuh,  juga kesehatan seksual seorang pria. Yang paling awal terjadi adalah penurunan gairah seksual (libido) dan penurunan fungsi ereksi. Penurunan gairah seksual tentu abstrak, hal ini dapat direfleksikan dari frekuensi penurunan hubungan intim dengan pasangan. Sedangkan, penurunan fungsi ereksi ditandai dengan mulai terjadinya kesulitan untuk mendapatkan, mempertahankan atau tidak optimalnya kekerasan ereksi yang berdampak pada kepuasan seksual baik pria itu sendiri maupun pasangannya.
          Lingkar perut yang ideal untuk pria Asia adalah 90 cm, kaukasia 94 cm, dengan kadar hormon testosteron dipertahankan pada kadar normal menengah.


Skema Produksi Hormon Androgen



Klasifikasi Diabetes

  • Diabetes Mellitus tipe 1 : Disebabkan oleh kerusakan dari sel beta pankreas yang menyebabkan kekurangan insulin secara absolut.
  • Diabetes Mellitus tipe 2 : Disebabkan oleh berkurangnya secara progresif sekresi insulin akibat resistensi insulin.
  • Diabetes Mellitus tipe lain : Misalnya diabetes yang disebabkan karena kelainan genetik dari fungsi insulin, atau diabetes yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan dan zat kimia tertentu.
  • Diabetes pada Kehamilan.

Infertilitas Pria

        Sekitar 15% dari pasangan yang berusaha kehamilan pada tahun pertama akan mengalami kegagalan.  Konsepsi biasanya dicapai dalam waktu dua belas bulan di 80-85% pasangan yang tanpa menggunakan kontrasepsi, dan orang yang datang setelah waktu itu disebut infertil (tidak subur) dan harus dievaluasi. Data yang tersedia selama ini menunjukkan bahwa pada sekitar 30% kasus patologi ditemukan pada pria saja, dan 20% baik pria dan wanita tidak normal. Oleh karena itu, faktor laki-laki paling tidak ikut bertanggung jawab pada sekitar 50% pasangan infertil.
       Perlu dilakukan evaluasi infertilitas  pria dengan pertimbangan sebagai unit dalam evaluasi dan pengobatan dan untuk melanjutkan dengan cara investigasi paralel dengan pasangan (isteri) sampai diketahui penyebabnya. Telah terbukti bahwa semakin lama pasangan  subfertil, semakin buruk kesempatan mereka untuk obat yang efektif. Banyak pasangan yang mengalami ketakutan dan kecemasan yang signifikan setelah hanya beberapa bulan dari kegagalan untuk hamil.  
       Pemeriksaan awal pihak pria harus dipertimbangkan setiap kali pasien hadir dengan keluhan utama infertilitas. Evaluasi awal ini  harus cepat, non-invasif dan biaya yang efektif. Yang menarik adalah kenyataan bahwa kehamilan rates hingga 50% telah dilaporkan ketika hanya pihak wanita telah diperiksa dan diobati, baru diketahui memiliki kelainan cukup berat pada kuantitas dan kualitas sperma.


Reaksi Akrosom


  • Membran plasma (PM) dan membran akrosom luar (OAM) terbuka pada berbagai lokasi.

  • Kandungan vesikel dan akrosom dikeluarkan.

  • Membran akrosom dalam (IAM) yg mengelilingi inti sperma (N) tetap ada setelah terjadinya reaksi akrosom.



  • PDE 5 Inhibitor

          Saat ada stimulasi sexual, nitric oxide dilepaskan oleh neuron -neuron atau sel-sel endotel pembuluh darah penis. Ini akan meningkatkan aktivitas guanylate cyclase (GC). Guanylate cyclase merupakan enzim yang bertangguang jawab mengkonversi GTP menjadi cGMP. cGMP adalah neurotransmitter vasodilator dalam tubuh. Pada keadaan normal, keseimbangan ini adalah baik yaitu darah dapat mengalir ke dalam penis tetapi tidak bisa keluar lagi. Baru selesai ejakulasi, phosphodiesterase akan menguraikan (katabolisme) cGMP menjadi GMP inaktif sehingga penis menjadi lemas (flaccid).
          Selektif phosphodiesterase inhibitor, isoenzyme tipe 5 (PDE5i) yang dijumpai pada jaringan genital mengurangi katabolisme cGMP. Sehingga dapat dikatakan PDE5i tidak menstimulasi pembentukan cGMP, hanya memperkuat dan memperpanjang daya kerjanya, sehingga PDE5i mutlak memerlukan rangsangan / keinginan seksual  terlebih dahulu.


    Penis Kecil

          Pola makan yang salah salah satunya akan menyebabkan berat badan lebih. Yang akan mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan, seperti meningkatkan resiko terjadinya penyakit metabolik, penyakit-penyakit degeneratif, penurunan kadar testosteron maupun terjadinya masalah ukuran penis pada anak-anak.

          Dengan menjaga berat badan ideal, berarti telah menjaga kesehatan, kebugaran, dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan memperbaiki gaya hidup yang salah, salah satunya adalah mengatur ulang pola makan. 



    Kekhasan Spermatozoa


    Spermatozoa memiliki kekhasan dibandingkan dengan sel-sel tubuh lain, yakni kemampuan pokok untuk : 
    1. Bergerak (motilitas).
    2. Mengenal (recognisi). 
    3. Menembus (penetrasi). 
    4. Melebur (fusi).




    Andropause & Lingkar Pinggang

    http://www.esquire.co.id/artikel/view/201206/4721696/Misteri-Andropause-Dan-Terapi-Sulih-Hormon

           Andropause adalah bagian universal dan irreversible dari keseluruhan proses penuaan yang melibatkan sistem reproduksi pria.  Terjadi peningkatan kadar lipid LDL  (kolesterol jahat) dan penurunan kadar  kolesterol HDL (kolesterol baik).  Ketidak seimbangan ini diperkirakan karena kurangnya hormon testosteron.
          Obesitas dapat diukur dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT) atau dengan mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul. Obesitas dapat berakibat negatif bagi tekanan darah, kadar kolesterol, serta kemampuan merespon hormon insulin, yang dengan sendirinya akan terancam mengalami gangguan fungsi ereksi (disfungsi ereksi / impotensi) dan penyakit jantung. Agar dapat menghindari hal-hal diatas, perlu dilakukan penurunan berat badan secara sehat.

    Postur Ideal





    Bagaimana mengukur lingkar pinggang ?
    1. Lepaskan baju Anda dan Berjalan;
    2. Posisi pita pertengahan di antara bagian atas tulang pinggul dan bagian bawah tulang rusuk;
    3. Bila melakukan pengukuran, perut harus rileks dan bernafaslah seperti biasanya;
    4. Catat pengukuran.
    Cut off ukuran lingkar pinggang pria : Kaukasia  94 cm,  Asia  90 cm.


    Cara Pengukuran Lingkar Pinggang


    Sinyal Psikogenik

       
          Pria yang mengalami gangguan fungsi ereksi dengan penyebab psikogenik murni akan tetap mengalami “ereksi pagi hari / morning erection / nocturnal erection” yang mengindikasikan bahwa mekanisme ereksi baik-baik saja. Alasan psikogenik yang biasa terjadi adalah : stes, depresi, masalah rumah tangga, trauma emosional seperti kehilangan pasangan atau putusnya hubungan.


    Sinyal Psikogenik

    Strategi Terapi ED


    Siklus Hidup Pria

    Disfungsi ereksi (ED) memiliki etiologi multifaktorial. Organik, fisiologis, endokrin, dan faktor psikogenik yang terlibat dalam kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Secara umum, penyebab ED dibagi menjadi organik, psikogenik dan campuran. Meskipun ED disebabkan faktor psikologis, murni psikogenik ini sebenarnya jarang terjadi. Namun, banyak pria dengan etiologi organik dapat juga memiliki komponen psikogenik terkait.

    Mengingat banyaknya faktor etiologi yang mungkin ada, akan kesulitan untuk menentukan berapa banyak faktor-faktor terkait yang memberikan kontribusi terhadap masalah. Sebuah evaluasi menyeluruh diperlukan untuk benar mengidentifikasi etiologi spesifik dalam setiap individu tertentu.

    ED sering dikaitkan dengan penyakit pembuluh darah seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung koroner. Bahkan, hampir semua penyakit dapat mempengaruhi fungsi ereksi mengenai sistem saraf pembuluh darah, atau hormonal. Berbagai penyakit dapat menghasilkan perubahan dalam jaringan otot polos korpora kavernosa atau mempengaruhi suasana hati psikologis pasien.

    Kondisi yang berhubungan dengan penurunan saraf dan fungsi endotelium, seperti penuaan (aging), hipertensi, merokok, hiperkolesterolemia, dan diabetes, mengubah keseimbangan antara faktor kontraksi dan relaksasi. Kondisi ini menyebabkan perubahan peredaran darah dan struktural dalam jaringan penis, sehingga terjadi insufisiensi arteri, gangguan relaksasi otot polos, dan venous leaking.

    Vacum Constraction Device (Pompa)


    Vacum Constraction Device (pompa) adalah alat yang digunakan untuk memberikan tekanan negatif di dalam tabung sehingga seorang pria dengan disfungsi ereksi bisa mendapatkan dan mempertahankan ereksi. VCD terdiri dari sebuah silinder akrilik dengan pompa yang dapat terpasang langsung ke ujung penis. Sebuah cincin penyempitan atau band ditempatkan pada silinder di ujung yang lain. Tabung dan pompa digunakan untuk membuat tekanan negatif untuk membantu penis menjadi ereksi. Cincin / band digunakan untuk membantu mempertahankan ereksi.



    Jaringan Erektil Penis

          Penis adalah organ berbentuk silinder dengan sepasang ruang ereksi yang disebut korpus kavernosum. Ruang ini dipenuhi dengan sinusoid, jaringan otot yang dilalui pembuluh darah. Ketika ada peningkatan aliran darah ke ruang sinusoid jaringan untuk menyimpan darah, ada peningkatan aliran darah ke penis dan terjadi hambatan darah vena keluar dari penis maka terjadilah ereksi penis. 


    MUSE

    MUSE merupakan pendekatan yang unik untuk pengobatan disfungsi ereksi, yang biasa disebut impotensi. Hal ini didasarkan pada penemuan bahwa urethra (jalur normal untuk air seni) dapat menyerap obat tertentu ke dalam jaringan ereksi sekitarnya sehingga menciptakan ereksi.


    Gangguan Ereksi dengan Hypogonadisme


    Usahakan penyakit yang menyertai dalam keadaan terkontrol baik / dikoreksi, kalau ada hipogonadisme lakukan terapi sulih dengan testosteron (oral, gel, injeksi) maupun dengan obat herbal Tribulus terrestris yang mengandung protodioscin di atas 45 % apalagi bila bersama-sama menggunakan PDE5-inhibitor, oleh karena produksi nitric oxide neural bersifat androgen dependen diharapkan penggunaan PDE5-inhibitor akan lebih efektif.

    Gangguan Ereksi pada Hiperglikemia

    Hiperglikemia, yaitu kadar gula darah yang tinggi sehingga secara langsung berefek pada sel otot polos korpus kavernosum dengan terjadinya kontraksi dari rasangan noradrenalin dan juga penurunan kadar “nitric oxide” yang merupakan mediator kimia terpenting yang berfungsi sebagai relaksasi jaringan kavernosum penis.

    Pada kasus diabetes yang tidak terkendali adanya hiperglikemi yang lama akan memicu reaksi non-enzimatik yang menghasilkan produk yang merupakan mediator inflamasi dan ini banyak menumpuk pada jaringan kolagen tunika dan korpus kavernosum. Hal ini akan mengakibatkan hambatan produksi nitric oxide yang berfungsi meningkatkan cyclic GMP jaringan, faktor yang berperan untuk terjadinya relaksasi jaringan kavernosum penis. Selain nitric oxide, “Advanced Glycosileted Ends Product” (AGEs) juga merangsang produksi endotelin I meningkat yang berakibat terjadinya vasokontriksi, radikal bebas, amiloid, bahan peradangan lain (inflamatory respon agent) yang merusak endotel, DNA, mitokondria otak, sehingga mengganggu fungsi neurotransmitter.

    Pilihan Pengobatan Disfungsi Ereksi

    Pilihan pengobatan untuk disfungsi ereksi yang tersedia :

    Pilihan I :
    - Konseling
    - Terapi oral
    - Vacum constraction device (pompa)

    Pilihan II :
    - Injeksi intra kavernosum (ICI)
    - Pelet intra urethra (MUSE)

    Pilihan III :
    - Prothesa (penile implants)

    Semenjak diterima dan dipasarkan sildenafil citrate (Viagra, Emposil) penatalaksanaan disfungsi ereksi mengalami perubahan drastis. Efikasi sildenafil citrate telah merubah injeksi intra kavernosum dan prothesa menjadi pilihan terapi kedua dan ketiga.
    Jangan lupa setiap pengobatan selalu ada follow-up untuk mengevaluasi hasil pengobatan, menentukan dosis yang tepat, efek samping yang mungkin timbul, dan bagaimana komunikasi anda dengan pasangan.

    Injeksi Intra Kavernosum


    Injeksi Intra Kavernosum adalah pengobatan lini kedua, berupa injeksi obat-obatan vasoaktif secara intra kavernosum. Jenis obat yang diberikan adalah bisa tunggal maupun campuran papaverin, phentolamin maupun prostaglandin E1. Pemberian injeksi ini dapat menimbulkan penyulit berupa fibrosis pada bekas suntikan, nyeri ditempat injeksi dan ereksi berkepanjangan sampai menimbulkan priapismus.


    Mekanisme Ejakulasi

    Terapi Ejakulasi Dini (premature ejaculation)

    Kebanyakan kasus ejakulasi dini sekarang diberikan terapi dengan obat-obatan. Dulu ejakulasi dini diterapi dengan metode squeeze yang dikembangkan oleh Masters dan Johnson beberapa dekade lalu, dan metode stop-start dari dr. Helen Kaplan. Kedua metode ini dapat mencapai keberhasilan. Sayangnya, keberhasilan tersebut tidak dapat bertahan dalam jangka panjang.
    Terapi obat – obatan diketahui merupakan efek samping pengobatan anti depresi golongan SSRI. Selama dekade terakhir, pengalaman yang cukup telah diperoleh dalam menggunakan SSRI untuk mengobati ejakulasi dini. Namun, obat ini harus diminum setiap hari, dengan membutuhkan sekitar 2 minggu untuk dosis harian untuk menjadi efektif.
    Sekarang tersedia obat yang dirancang khusus untuk mengobati ejakulasi dini. Kerjanya mirip dengan SSRI dalam mencegah pengangkutan, bukan reuptake serotonin. Kelebihan obat ini adalah dapat mencapai konsentrasi maksimum dalam tubuh dalam waktu sekitar satu jam dan akan dibersihkan dari tubuh dengan cepat. Jadi, tidak perlu diminum tiap hari, cukup diminum hanya pada waktu sebelum berhubungan intim (on demand). Efek samping yang ada juga minimal.



    Mekanisme Aging




    Persarafan Penis

    Ereksi penis melibatkan integrasi proses fisiologis yang kompleks yang melibatkan SSP, sistem saraf perifer, dan sistem hormonal dan vaskular. Setiap kelainan yang melibatkan sistem ini, baik dari obat atau penyakit, memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi, ejakulasi, dan orgasme.

    Kondisi tubuh yang mengalami stress akan mengeluarkan hormon stres seperti katekolamin, adrenalin, noradrenalin. Hormon stres yang dikeluarkan tubuh menyebabkan perubahan keseimbangan saraf pro-ereksi dan anti-ereksi, saraf anti-ereksi (saraf simpatis) menjadi lebih dominan sehingga terjadi gangguan ereksi.

    Pemahaman tentang anatomi penis merupakan hal mendasar untuk manajemen disfungsi ereksi (ED).Perilaku seksual melibatkan partisipasi saraf otonom dan somatik dan integrasi tulang belakang dan supraspinal banyak dalam sistem saraf pusat (SSP).

    Jalur hipotalamus dan limbik memainkan peran penting dalam integrasi dan pengendalian fungsi reproduksi dan seksual. Pusat preoptik medial, nukleus paraventrikular, dan daerah hipotalamus anterior memodulasi ereksi dan mengkoordinasikan kegiatan otonom yang terkait dengan respon seksual.

    Informasi aferen dinilai dalam otak depan dan diteruskan ke hipotalamus. Jalur eferen dari hipotalamus memasukkan area otak depan medial dan memproyeksikan ke caudal dekat bagian lateral substansia nigra ke wilayah otak tengah tegmental.

    Beberapa jalur telah dijelaskan untuk menjelaskan bagaimana informasi perjalanan dari hipotalamus ke pusat-pusat otonom sakral. Salah satu jalur perjalanan dari hipotalamus dorsomedial ke lokus seruleus, dan proyek bagian perut dalam formasi reticular mesensefalik. Masukan dari otak disampaikan melalui tulang belakang ke inti otonom torakolumbalis dan sakral.

    Serabut saraf utama ke penis berasal dari saraf dorsal penis, sebuah cabang dari saraf pudenda. Saraf kavernosus adalah bagian dari sistem saraf otonom dan menggabungkan kedua serat simpatis dan parasimpatis. Mereka melakukan perjalanan bersama posterolateral prostat dan masukkan korpora kavernosa dan korpus spongiosum untuk mengatur aliran darah selama ereksi dan detumescence. saraf somatik dorsalis juga cabang-cabang saraf pudenda terutama bertanggung jawab untuk sensasi penis.


    Disfungsi Seksual

          Disfungsi seksual cukup menonjol baik pada pria dan wanita. Survei MMAS berbasis masyarakat dari pria berusia 40-70 tahun, didapatkan 52% responden melaporkan menderita gangguan ereksi dalam berbagai tingkat. Hampir semua studi menunjukkan adanya hubungan yang erat dengan usia. Prediksi jangka panjang berdasarkan populasi dengan meningkatnya usia diatas 40 tahun terjadi peningkatan faktor risiko (misalnya, hipertensi, diabetes, penyakit pembuluh darah, operasi prostat, BPH) menunjukkan peningkatan besar dalam jumlah pria dengan disfungsi ereksi (ED). Selain itu, prevalensi ED diremehkan karena dokter sering tidak mempertanyakan pasien mereka tentang gangguan ini.
          Disfungsi seksual pria lain seperti ejakulasi dini dan hipoaktif seksual disorder, juga sangat lazim. Sekitar 28,5% pria berusia 18-59 tahun melaporkan ejakulasi dini dan 15,8% tidak memiliki gairah seksual (libido) selama setahun terakhir. Sekitar 17% melaporkan kecemasan tentang kemampuan seksual, dan 8,1% memiliki kurangnya kesenangan dalam menikmati seks.
          Langkah pertama dalam mengobati pasien dengan ED adalah dengan anamnesis menyeluruh, riwayat kesehatan, dan psikososial. Kuesioner yang tersedia untuk membantu dokter dalam memperoleh data penting pasien.
          Keberhasilan pengobatan disfungsi seksual telah ditunjukkan untuk meningkatkan keintiman dan kepuasan seksual, meningkatkan aspek seksual dari kualitas hidup, meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, dan mengurangi gejala depresi.
          Ketersediaan phosphodiesterase 5 inhibitor telah secara permanen mengubah terapi ED. Selain itu, selama 15 tahun terakhir telah meningkatkan kesadaran masyarakat umum mengenai ED sebagai kondisi medis dengan penyebab yang mendasari dan pengobatan yang efektif.
          Sayangnya, banyak pasien tidak mengharapkan atau bersedia untuk menjalani follow-up panjang untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dari masalah seksual mereka, dan mereka cenderung untuk tidak melibatkan pasangan mereka dalam diskusi tentang hubungan seksual mereka dengan dokter. Jika manajemen yang sukses dan efektif adalah yang akan dicapai, evaluasi dan diskusi tentang intervensi apapun harus mencakup kedua pasangan.


    Fungsi Testis pada Kanak-Kanak & Mikropenis

    Fungsi utama testis adalah sekresi hormon testosteron dan produksi sperma yang secara anatomis terpisah, dimana biosintesa testosteron terjadi di dalam sel Leydig yang salah satunya berpengaruh atas pertumbuhan alat genitalia laki-laki termasuk penis, dan produksi sperma terjadi di dalam tubuli seminiferi.
    Salah satu kelainan kanak-kanak adalah tidak berkembang dengan sempurnanya phallus dan testis yang dikenal sebagai mikrophallus / mikropenis dan mikrotestis. Apabila kelainan ini terlambat diberikan terapi yang adekuat akan menyebabkan gangguan fungsi seksual dan fertilitas dikemudian hari.
    Mikropenis adalah penis dengan bentuk normal tetapi kecil (kurang dari 2,5 SD menurut umur dan status perkembangan pubertas) dan tidak disertai dengan kelainan diferensiasi seksual lain. Insiden mikropenis diperkirakan sekitar 0,6 % dari populasi anak-anak.
    Kondisi mikropenis ini sangat mungkin diatasi selama penderita belum memasuki usia pubertas (12-13 tahun).

    Kenaikan Tinggi Badan

    Membawa Kembali Masa Muda !

    Jika Anda seorang laki-laki berusia antara 30 sampai 60, Anda mungkin menderita kondisi yang dikenal sebagai andropause. Andropause adalah periode dalam kehidupan manusia ditandai dengan penurunan bertahap hormon seks pria atau androgen, terutama testosteron dan hormon pertumbuhan (GH). Andropause ditandai dengan gejala-gejala yang biasanya terjadi seperti : penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, kelelahan, depresi, perubahan suasana hati, lekas marah, kehilangan memori, insomnia, lemak tubuh meningkat, penurunan massa otot, osteroprosis.



    Terapi Testosteron dan GH dapat membantu mengurangi gejala andropause, dan mengembalikan hormon ke tingkat yang optimal bagi tubuh anda pada kinerja puncak baik fisik, emosional dan seksual. Manfaat dari terapi sulih hormon Testosteron dan GH untuk pengobatan andropause adalah luas, dan mencakup:

    • Meningkatkan energi.
    • Meningkatkan gairah seks.
    • Peningkatan kekuatan otot dan tulang.
    • Menstabilisasi suasana hati.

    Sebelum menjalani pengobatan, perlu pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan evaluasi menyeluruh terhadap riwayat medis anda (termasuk kondisi medis yang sedang berlangsung, obat saat ini), kerja darah dan komposisi tubuh (persentase tubuh, air lemak dan massa otot). Setelah analisis yang cermat dan meninjau riwayat kesehatan anda dan hasil pemeriksaan penunjang, dokter akan meresepkan terapi andropause yang sesuai bagi pasien.






    Kelainan di Testis

    Kontrol Ereksi Perifer


    Disfungsi ereksi berkorelasi positif dengan penyakit jantung dan pembuluh darah yang saling bersinggungan sebagai faktor resiko, penyebab dan gejala klinis sehingga disfungsi ereksi merupakan suatu tanda yang penting adanya penyakit vaskuler, diabetes, hipertensi dan dislipidemia.

    Irama Circadian Hormon Testosteron

    Kadar Testosteron dengan Terapi TE

          Testosteron suntikan, paling sering diresepkan adalah testosterone coumpound, dipilih untuk terapi sulih hormon bagi pria yang mengalami hipogonadisme (penurunan kadar testosteron).
          Testosteron untuk terapi sulih hormon pria dibuat di laboratorium dari kolesterol dan cenderung lebih mahal dibandingkan hormon wanita. Ketika pertama kali digunakan sebagai pengobatan oral, dokter menemukan bahwa testosteron ketika diserap tubuh dari usus terlalu cepat, dan di liver proses pemecahan komponen tidak berlangsung efektif. Bentuk-bentuk baru testosteron terus dikembangkan untuk mendapatkan penyerapan dan peredaran ke tubuh yang lebih efektif.
          Testosteron yang disuntikkan ke dalam otot (intra muscular) dapat diserap langsung ke dalam aliran darah, sehingga : dosis pemberian lebih jarang setiap 2 sampai 4 minggu, bahkan per 12 minggu dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan penggunaan sediaan lain.





    Kadar DHEA Pria & Wanita

    Kadar DHEA (dehydroepiandrosterone)darah bervariasi berdasarkan umur. Sekresi DHEA menurun setelah bayi dilahirkan, lalu meningkat pada umur 6-8 tahun, kemudian akan mencapai kadar puncak pada usia 20-25 tahun. Selanjutnya baik pada pria maupun wanita kadar DHEA akan menurun secara perlahan - lahan.