Menjaga Kesehatan = Menjaga Kesuburan & Fungsi Seksual

Kesehatan yang baik erat hubungannya dengan kesuburan dan kesehatan seksual. Misalnya diit makanan sehat dan berolahraga yang teratur akan memberikan berat badan ideal, yang baik untuk menjaga kesuburan dan fungsi seksual pria. Sebagai contoh : penimbunan lemak tubuh khususnya di bagian perut (abdominal obesity) dapat mengurangi kadar hormon testosteron yang berperan penting dalam spermatogenesis (produksi sperma) dan gairah seksual (libido).
Penelitian Bacon dkk, 2006 menunjukkan pria dengan obesitas dibagian perut ≥ 90 % mengalami gangguan ereksi dibandingkan hanya ≤ 30 % pria dengan berat badan ideal.
Menghindari penyalahgunaan obat-obatan terlarang, alkohol dan rokok juga berkontribusi dalam menjaga kesuburan dan fungsi seksual.
- Kokain dapat menekan sekresi hormon LH (Leutinizing Hormone) dan testosteron dengan mekanisme aktivasi sentral opiatergic menyebabkan inhibisi hypothalamic gonadotropin releasing hormone (Cicero dkk, 1974), gangguan ereksi dan menginhibisi orgasme.
- Ekstasi pada dosis tinggi dan pemakaian dalam jangka waktu lama dapat menginhibisi orgasme dan penurunan ereksi.
- Barbiturat (Diazepam, dll) menyebabkan peningkatan metabolisme hormon testosteron, penurunan gairah seksual, gangguan ereksi dan orgasme akan diperlambat.
- Alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu lama mempunyai efek ganda pada sistem reproduksi pria secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung akan menyebabkan toksisitas testis irreversible (ukuran testis akan mengecil), penurunan kadar hormon reproduksi, merusak saraf dan secara tidak langsung menyebabkan kerusakan hati dan malnutrisi.
- Rokok dapat berefek terhadap pembuluh darah kecil di penis, penurunan frekwensi dan lamanya ereksi (Mannino dkk, 1994). Pria perokok mempunyai resiko 5 kali lebih besar mengalami kesulitan ereksi daripada pria bukan perokok (Manecke & Mulhall, 1999). Kandungan acrolein dalam rokok paling berefek terhadap spermatogenesis dan fungsi sperma untuk terjadinya kemandulan / infertilitas pada pria (Stillman dkk, 1986).