Bu Kisti yth,
Azoospermia berarti dalam analisa sperma tidak ditemukan spermatozoa, dengan syarat telah dilakukan sentrifuge terlebih dahulu.
Infeksi pada saluran reproduksi pria disebut MAGI (male accessory gland infection) yaitu bila leukosit >1 juta / ml (WHO). Untuk memgetahui penyebabnya dilakukan kultur semen di laboratorium mikrobiologi kedokteran, agar penanganan dapat dilakukan secara optimal.
Secara matematis Azoospermia tidak dapat menghamili pasangan, manusia hanya dapat berusaha sedangkan yang menentukan adalah Allah yang maha kuasa.
Azoospermia dapat kita kelompokkan menjadi 2, yaitu
1. Obstruktif (ada produksi sperma, namun tersumbat saluran sperma), atau
2. Non Obstruktif (tidak ada sumbatan, sehingga dimungkinkan ada masalah dalam produksi sperma).
Untuk membedakannya dilakukan pemeriksaan fruktosa dan alfa glukosidase semen --> kalau normal berarti tidak ada sumbatan.
Dilakukan eksplorasi produksi sperma, dengan mengetahui apakah ada kerusakan dari testis yaitu hormon FSH (di literatur asing : FSH, LH, Testosteron, Prolaktin),
biasanya kita periksakan hanya FSH.
penanganan Azoospermia obstruktif dengan diambil sperma dengan metode PESA, atau TESA, atau TESE, atau MESA, yang selanjutnya dilakukan ICSI (bayi tabung),
sedangkan FSH kalau normal akan dicoba stimulasi spermatogenesis.
Bila FSH diatas 2x dari nilai normal berarti "primary testicular failure" --> saran yang dapat diberikan hanya adopsi anak.
Demikian. Terima kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)