Seminar Awam Andropause & Pencegahan Infertilitas
Diposting oleh Anton Darsono Wongso di 00.28.00 Label: Hypogonadotropic Hypogonadism, Male InfertilityKondom adalah salah satu kontrasepsi dapat terbuat dari karet (latex) atau non latex (dibuat dari bahan polyurethane, biasanya dipakai oleh pasangan yang allergi dengan bahan latex dan juga dibuat khusus untuk koleksi air mani bagi pria yang kesulitan dalam mengambil sampel air mani untuk analisis sperma / preparasi sperma dengan cara masturbasi). Kondom banyak tersedia untuk pria, tapi ada juga untuk wanita dengan tujuan utama berfungsi sebagai “barrier” agar tidak terjadi kehamilan.
Kondom untuk pria, berbentuk tabung yang tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tetutup rapat serta dilengkapi penampung air mani / semen. Bahan pembuat, ketebalan, dan rasa juga bervariasi, selain daripada itu perlu diketahui apakah ditambahkan spermatisid atau tidak. Penambahan spermatisid berfungsi untuk mematikan sperma bila terjadi kontak dengan bahan spermatisid yang ditambahkan di kondom. Bahan latex (karet) diketahui juga bersifat spermatoksik yaitu bersifat mematikan sperma.
Penggunaan kondom di Indonesia sebagai metode KB masih sangat rendah yaitu sekitar 0,7% dari peserta KB yang ada. Rendahnya kesadaran menggunakan kondom ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah citra negatif yang melekat pada kondom.
Tingkat keberhasilan kondom adalah 80 sampai 95 persen. Jadi, masih ada 5 - 20 persen pasangan dapat hamil dengan penggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, sebaiknya kondom harus disimpan dan dipasang dengan baik dan benar.