Usahakan penyakit yang menyertai dalam keadaan terkontrol baik / dikoreksi, kalau ada hipogonadisme lakukan terapi sulih dengan testosteron (oral, gel, injeksi) maupun dengan obat herbal Tribulus terrestris yang mengandung protodioscin di atas 45 % apalagi bila bersama-sama menggunakan PDE5-inhibitor, oleh karena produksi nitric oxide neural bersifat androgen dependen diharapkan penggunaan PDE5-inhibitor akan lebih efektif.
Gangguan Ereksi dengan Hypogonadisme
Diposting oleh Anton Darsono Wongso di 16.38.00 Label: Erectile Dysfunction, Hypogonadotropic HypogonadismUsahakan penyakit yang menyertai dalam keadaan terkontrol baik / dikoreksi, kalau ada hipogonadisme lakukan terapi sulih dengan testosteron (oral, gel, injeksi) maupun dengan obat herbal Tribulus terrestris yang mengandung protodioscin di atas 45 % apalagi bila bersama-sama menggunakan PDE5-inhibitor, oleh karena produksi nitric oxide neural bersifat androgen dependen diharapkan penggunaan PDE5-inhibitor akan lebih efektif.
Gangguan Ereksi pada Hiperglikemia
Diposting oleh Anton Darsono Wongso di 12.38.00 Label: Erectile DysfunctionHiperglikemia, yaitu kadar gula darah yang tinggi sehingga secara langsung berefek pada sel otot polos korpus kavernosum dengan terjadinya kontraksi dari rasangan noradrenalin dan juga penurunan kadar “nitric oxide” yang merupakan mediator kimia terpenting yang berfungsi sebagai relaksasi jaringan kavernosum penis.
Pada kasus diabetes yang tidak terkendali adanya hiperglikemi yang lama akan memicu reaksi non-enzimatik yang menghasilkan produk yang merupakan mediator inflamasi dan ini banyak menumpuk pada jaringan kolagen tunika dan korpus kavernosum. Hal ini akan mengakibatkan hambatan produksi nitric oxide yang berfungsi meningkatkan cyclic GMP jaringan, faktor yang berperan untuk terjadinya relaksasi jaringan kavernosum penis. Selain nitric oxide, “Advanced Glycosileted Ends Product” (AGEs) juga merangsang produksi endotelin I meningkat yang berakibat terjadinya vasokontriksi, radikal bebas, amiloid, bahan peradangan lain (inflamatory respon agent) yang merusak endotel, DNA, mitokondria otak, sehingga mengganggu fungsi neurotransmitter.
Pilihan Pengobatan Disfungsi Ereksi
Diposting oleh Anton Darsono Wongso di 08.38.00 Label: Erectile DysfunctionPilihan pengobatan untuk disfungsi ereksi yang tersedia :
Pilihan I :
- Konseling
- Terapi oral
- Vacum constraction device (pompa)
Pilihan II :
- Injeksi intra kavernosum (ICI)
- Pelet intra urethra (MUSE)
Pilihan III :
- Prothesa (penile implants)
Semenjak diterima dan dipasarkan sildenafil citrate (Viagra, Emposil) penatalaksanaan disfungsi ereksi mengalami perubahan drastis. Efikasi sildenafil citrate telah merubah injeksi intra kavernosum dan prothesa menjadi pilihan terapi kedua dan ketiga.
Jangan lupa setiap pengobatan selalu ada follow-up untuk mengevaluasi hasil pengobatan, menentukan dosis yang tepat, efek samping yang mungkin timbul, dan bagaimana komunikasi anda dengan pasangan.
Injeksi Intra Kavernosum
Diposting oleh Anton Darsono Wongso di 23.16.00 Label: Erectile DysfunctionInjeksi Intra Kavernosum adalah pengobatan lini kedua, berupa injeksi obat-obatan vasoaktif secara intra kavernosum. Jenis obat yang diberikan adalah bisa tunggal maupun campuran papaverin, phentolamin maupun prostaglandin E1. Pemberian injeksi ini dapat menimbulkan penyulit berupa fibrosis pada bekas suntikan, nyeri ditempat injeksi dan ereksi berkepanjangan sampai menimbulkan priapismus.
Mekanisme Ejakulasi
Diposting oleh Anton Darsono Wongso di 17.31.00 Label: Male Infertility, Premature EjaculationTerapi Ejakulasi Dini (premature ejaculation)
Diposting oleh Anton Darsono Wongso di 23.38.00 Label: Premature EjaculationKebanyakan kasus ejakulasi dini sekarang diberikan terapi dengan obat-obatan. Dulu ejakulasi dini diterapi dengan metode squeeze yang dikembangkan oleh Masters dan Johnson beberapa dekade lalu, dan metode stop-start dari dr. Helen Kaplan. Kedua metode ini dapat mencapai keberhasilan. Sayangnya, keberhasilan tersebut tidak dapat bertahan dalam jangka panjang.
Terapi obat – obatan diketahui merupakan efek samping pengobatan anti depresi golongan SSRI. Selama dekade terakhir, pengalaman yang cukup telah diperoleh dalam menggunakan SSRI untuk mengobati ejakulasi dini. Namun, obat ini harus diminum setiap hari, dengan membutuhkan sekitar 2 minggu untuk dosis harian untuk menjadi efektif.
Sekarang tersedia obat yang dirancang khusus untuk mengobati ejakulasi dini. Kerjanya mirip dengan SSRI dalam mencegah pengangkutan, bukan reuptake serotonin. Kelebihan obat ini adalah dapat mencapai konsentrasi maksimum dalam tubuh dalam waktu sekitar satu jam dan akan dibersihkan dari tubuh dengan cepat. Jadi, tidak perlu diminum tiap hari, cukup diminum hanya pada waktu sebelum berhubungan intim (on demand). Efek samping yang ada juga minimal.